Monday, October 14, 2013

FORECASTING (PERAMALAN) DALAM MANAJEMEN OPERASI



PENGERTIAN
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis.
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan manajemen. Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
1.         Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat.
2.         Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horison waktu teragi atas beberapa kategori :
1.      Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari  bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2.      Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga  3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3.      Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa  3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hamper semua produk yang eerhasil melalui empat tahapan : (1) perkenalan, (2) pertumbuhan, (3) kematangan dan (4) penurunan.

JENIS PERAMALAN
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan :
1.                  Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indicator perencanaan lainnya.
2.     Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3.     Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

PENDEKATAN PERAMALAN
Terdapat  dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan. Yang pertama adalah analisis kuantitatif dan yang kedua adalah analisis kualitatif.
1.    Peramalan Kuantitatif (quantitative forecast)
        Peramalan ang menggunakan satu atau lebih model matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan.
2.     Peramalan Subjekti atau kualitatif (qualitative forecast)
        Peramaln yang  menggabungkan faktor-faktor seperti intuisi pengambil keputusan, emosi, pengalaman pribadi dan sistem nilai. Beberapa perusahaan menggunakan satu pendekatn dan perusahaan lain menggunakan pendkatan yang lain. Pada kenyataannya, kombinasi dari keduanya merupakan yang paling efektif.
Langkah – langkah untuk melakukan suatu peramalan.
1. Menentukan tujuan dari peramalan.
2. Pemilihan teori yang relevan.
3. Pengumpulan data.
4. Analisis data.
5. Estimasi dari model sementara.
6. Evaluasi model sementara dan merevisi model.
7. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen.
8. Pembuatan revisi final.
9. Pendistribusian hasil peramalan.
10. Penentuan langkah – langkah pemantuan.
Metode Peramalan
Pengertian metode peramalan, yaitu suatu cara atau tekhnik dalam memperkirakan kejadian – kejadian pada masa yang akan datang.
Kegunaan dari metode peramalan adalah membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap pola data pada masa yang lalu.
Model kuantitatif intrinsik sering disebut sebagai model-model deret waktu (Time Series model). Model deret waktu yang populer dan umum diterapkan dalam peramalan permintaan adalah rata-rata bergerak (Moving Averages), pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing), dan proyeksi kecenderungan (Trend Projection). Model kuantitatif ekstrinsik sering disebut juga sebagai model kausal, dan yang umum digunakan adalah model regresi (Regression Causal model) (Gaspersz, 1998).
1. Weight Moving Averages (WMA)
        Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa yang akan datang. metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila permintaan pasar terhadap produk diasumsikan stabil sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak terdapat dua jenis, rata-rata bergerak tidak berbobot (Unweight Moving Averages) dan rata-rata bobot bergerak (Weight Moving Averages). Model rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. Rumus rata-rata bobot bergerak yaitu sebagai berikut.
http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/wma.jpg?w=627
2. Single Exponential Smoothing (SES)
Pola data yang tidak stabil atau perubahannya besar dan bergejolak umumnya menggunakan model pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing Models). Metode Single Exponential Smoothing lebih cocok digunakan untuk meramalkan hal-hal yang fluktuasinya secara acak (tidak teratur). Peramalan menggunakan model pemulusan eksponensial rumusnya adalah sebagai berikut.
http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/ses.jpg?w=627
Permasalahan umum yang dihadapi apabila menggunakan model pemulusan eksponensial adalah memilih konstanta pemulusan (α) yang diperirakan tepat. Nilai konstanta pemulusan dipilih di antara 0 dan 1 karena berlaku 0 < α < 1. Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, nilai α yang dipilih adalah yang mendekati 1. Pola historis dari data aktual permintaan tidak berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu, α yang dipilih adalah yang nilainya mendekati nol (Gaspersz, 1998).
3. Regresi Linier
Model analisis Regresi Linier adalah suatu metode populer untuk berbagai macam permasalahan. Menurut Harding (1974) dua variabel yang digunakan, variabel x dan variabel y, diasumsikan memiliki kaitan satu sama lain dan bersifat linier. Rumus perhitungan Regresi Linier yaitu sebagai berikut.
http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-11.jpg?w=627http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-21.jpg?w=627http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-31.jpg?w=627http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-41.jpg?w=627http://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-51.jpg?w=627Keterangan:
Y = hasil peramalan
n = periode
a = perpotongan dengan sumbu tegak
b = menyatakan slope atau kemiringan garis regresi
* Metode Sebab Akibat ( Causal Methods / Korelasi ).
Dibagi menjadi.
- Metode regresi dan korelasi.
- Model ekonometri.
- Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.

Untuk menentukan metode mana yang akan dipakai untuk melakukan peramalan ada 6 faktor utama yang harus di ketahui untuk mengidentifikasikan tekhnik dan metode peramalan yaitu
1. Horizon waktu.
2. Pola dari data.
3. Jenis dari model.
4. Biaya.
5. Ketepatan.
6. Flexibilitas.

Thursday, October 3, 2013

AKAD SALAM FIQH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (MUAMALAH)



A.     Pengertian Salam
Menurut Bahasa :  dari kata “As salaf” : pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka.
Menurut Terminologi : Para fuqaha menamainya al mahawi’ij (barang barang mendesak) karena ia sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat.
Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu
B.     Jenis Akad Salam
·         Salam dapat didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.
·         Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesanan pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya. Hal ini terjadi ketika penjual tidak memilikibarang pesanan dan memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut.
Beberapa ulama kontemporer tidak membolehkan transasksi salam parallel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus-menerus, karena dapat menjurus kepada riba.

C.      Sumber Hukum Akad Salam
1.    Al-Qur’an
                Dalam  (Q.S 2:282) Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar….”
               dalam  (Q.S 5:1)Yang artinya:  “Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu….
2.      Al hadits
               Dalam (HR. Bukhari Muslim)Yang artinya:    “Barang siapa melakukan salam, hendaknay ia melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”
             Dalam  (HR. Ibnu Majah) Yang artinya:   “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh muqaradhah(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”

D.     Rukun dan Ketentuan Akad Salam
              Rukun salam ada tiga, yaitu:
1.              Pelaku, terdiri atas penjual(muslim illaihi) dan pembeli(al muslam) : harus cakap hukum dan baligh
2.              Objek akad berupa barang yang akan diserahkan (muslam fiih) dan modal salam (ra’su maalis salam).
3.              Ijab Kabul/serah terima adalah pernyataan dan ekspresi saling ridho diantara pelaku-pelaku akad baik secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara kmunikasi modern.
Syarat Salam :
1.                     Pembayaran dilakukan di muka pada majelis akad.
2.                     Penjual hutang barang pada si pembeli sesuai dengan kesepakatan.
3.                     Brang yang disalam jelas spesifikasinya baik bentuk, takaran, jumlah, dan sebagainya.

E.      Berakhirnya Akad Salam
              Dari penjelasan diatas, hal-hal yang dpat membatalkan kontrak adalah:
1.                Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan.
2.                Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad.
3.                Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, dan pembeli memilih untuk menolak atau membatalkan akad.
Pembeli (biasanya) mendapatkan keuntungan berupa:
1.                   Jaminan untuk mendapatkan barang sesuai dengan yangia butuhkan dan pada waktu yang ia inginkan.
2.                   Sebagaimana ia juga mendapatkan barang dengan hargayang lebih murah bila dibandingkan dengan pembelianpada saat ia membutuhkan kepada barang tersebut.Sedangkan penjual juga mendapatkan keuntungan yangtidak kalah besar dibanding pembeli, diantaranya:
3.                   Penjual mendapatkan modal untuk menjalankan usahanyadengan cara-cara yang halal, sehingga ia dapat menjalankan dan mengembangkan usahanya tanpa harus membayar bunga. Dengan demikian selama belum jatuh tempo, penjual dapat menggunakan uang pembayaran tersebut untuk menjalankan usahanya dan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa ada kewajibanapapun.
4.                   Penjual memiliki keleluasaan dalam memenuhipermintaan pembeli, karena biasanya tenggang waktu antara transaksi dan penyerahan barang pesanan berjarak cukup lama.

F.      Contoh akad salam:
dalam pelakasanaanya dapat kita cermati berikut ini  :
klu kata dosen aku tadi sih,,,
salam itu akad jual beli yang sudah ada barangnya tapi tidak akan diberikan kepada pembeli sebelum pembeli tadi melunasinya (artinya harus ada DPnya dulu).
misalkan :
sarah punya sawah yang akan panen kemudian sarah punya temen namanya jiyah, jiyah punya usaha dibidang kuliner. karena takut pada musim liburan mendatang usahanya akan macet karena beras yang masuk tersendat karena petani mengalami gagal panen, jiyah memesan beras kepada sarah sebesar 10 kwintal dengan harga 8500 perKGnya. kemudian sesuai dengan akad jiyah harus membayar uangnya terlebih dahulu (sesuai kesepakatan) dan setelah sarah panen beras hasil panen sarah akan diberikan pada jiyah.
dengan catatan harus adanya perhitungan kembali, jadi ketika sarah panen tidak semua hasil yang diperolehnya diberikan kepada jiyah (sistem ijon) tapi ketika lebih merupakan kekayaan dari sarah dan ketika kurang merupakan tanggung jawab sarah sebagai supplier.